Honda CBR150 Thailand Bore Up Klep Lebar Porting Polish Garapan Mas Londo Hi-Tech Garage Jogja

          Jumpa lagi sobat! di blog motorboreupderitanyatiadakhir. Nah kali ini saya ingin berbagi salah satu hasil karya bengkel modifikasi performance motor dari kota gudeg yogyakarta, yaitu "LondoTech Garage" yang dipunggawai Mas Londo di daerah sleman, lereng gunung merapi yang udaranya masih segerrr banget sobat!

Mas Londo
     
          Pada tahun 2013, ketika saya menderita n bingung karena motor bore up-an saya jebol terus, mulai dari oli habis, ring seher baru sebulan udah mangap celahnya, piston jebol, natap, remuk, dll. Akhirnya dalam perjalanan dan penelusuran sy, sampailah di lereng gunung merapi dan bertemu dengan Mas Londo. Mas Londo ini ramah banget orangnya dan terbuka sekali kepada orang orang padahal saya ini baru pertama kali ketemu. Baru nongkrong sebentar aja langsung berasa udah kayak di rumah sendiri, apalagi ditambah disana itu daerahnya masih alami sekali, udaranya segar, n airnya dingin dan jernih.

         Salah satu kenangan menarik mengenai daerah sleman, ngemplak  yang masih teringat di kepala adalah ketika saya jajan es degan di pinggir jalan di dekat bengkel, itu pohon kelapanya persis di belakangnya yang jual es degan, dan tukangnya dengan jujur bilang kelapanya metik langsung dari pohon itu. Dan kata tukang kelapanya itu pohon dulunya sejarahnya bisa tumbuh besar seperti sekarang karena ada orang yang habis minum kelapa mbuangnya langsung di pinggir jalan terus tau tau tumbuh jadi pohon. Akhirnya sambil tersenyum lebar, tukang kelapanya mengaku beliau jadi gak repot lagi nyari kelapa karena bisa langsung metik dari pohon di belakangnya :)

          Lalu setelah waktu berlalu masuk sore hari, aktivitas bengkel sudah usai, saya pun ngobrol santai dengan mas Londo, sambil menikmati coffe mix dan sampurna ijo, guru memberi wejangan singkat bahwa modif performance itu tidak cukup dengan bore up/membesarkan piston aja, kalau cuma bore up tanpa ada modifikasi di bagian lain akan membuat keluaran tenaga mesin hanya pada rpm bawah saja dan rentang rpm yang sempit. Ini berbahaya, bahayanya untuk mesin yaitu dinamika naik turunnya tenaga terlalu curam n terlalu aggresif pasti daya tahannya gak lama, sementara bahayanya buat joki kalau terlalu liar jadi susah ngendaliin dan kalau gak bisa ngendaliin/out of control bisa membahayakan nyawa.

         Oleh karena itu idealnya setelah bore up perlu diikuti modifikasi part lainnya supaya keluaran tenaganya lebih merata dari rpm bawah sampai atas, sehingga rentang tenaga keluarannya itu sebisa mungkin seperti waktu standarnya bahkan kalau perlu disempurnakan lagi. Oleh karena itulah, mas Londo ini salah satu modifikator mesin yang menggunakan dynotester untuk membantu mengukur hasil garapannya. Berikut sedikit kutipan fatwa guru yang masih saya ingat : "Coba lihat cbr itu, standarnya sudah di dyno sudah ketauan tenaga torsi serta grafiknya, yang empunya motor berpesan modifikasi bore up supaya lebih bertenaga tapi tetap kuat buat touring, bagian saya lah yang ngonsep mau pakai piston diameter berapa? klep ukuran berapa? porting polishnya nanti seperti apa? noken as mau dibikin buka tutup berapa? cdi butuh programable atau tidak? karbu butuh bore up apa tidak? knalpot perlu freeflow atau bobokan aja cukup? setelah itu kita kerjakan dengan teliti, ganti boring ya pilih boringnya yang the best mas, ngorter ya dipastikan gap piston to borenya ketemu mas, nyenter krug as ya dipastikan ketemu toleransinya mas, pasang klep lebar dipastikan posisi n rapatnya ketemu mas, dst"

        "Jadi kalau hasil dyno sesudahnya belum sesuai harapan, karena kita terbiasa teliti, kita akan langsung terbayang mas apanya yang kurang?" "apakah settingan karbunya yang kurang, cdinya perlu diremapping lagi, nokennya perlu diedit, sampai rasio kompresinya minta diturunin sedikit" "nah kalo kondisi ideal setelah bore upnya bisa ketemu mas, dijamin motor jadi ngacir tapi gak gampang jebol bahkan konsumsi bensinnya pun masih wajar". Saya waktu itu cuma ternganga nganga aja dalam hati sobat....he he he hee

          Yuk kita intip aja karya kekinian mas Londo. Ini adalah head CBR150 karbu, yang empunya motor CBR150 thailand lawas ini ketika meninggalkan motornya di bengkel Londotech Garage cuma berpesan ingin motornya bisa pecicilan lagi buat manas manasin motor motor daun muda yang kecew kecew tapi tetap bisa buat touring. mas Londo pun menjawab "baik mas, saya akan garap yang terbaik untuk njenengan!". mas Londo pun segera membuka kitab saktinya yaitu catatan catatan modif mesin CBR yang sudah pernah digarap sebelumnya dan merancangnya ulang di miko yaitu komputer kesayangan beliau. Keluarlah konsep baru, yaitu bore up menggunakan piston 68 boring diganti tentunya menggunakan bioli, stroke/langkah mesin tetap standar hanya kruk as nya dibalans menggunakan resep tradisional beliau (emangnya rumah makan :D???) yang sudah terbukti kefektifannya dalam meneruskan power dari atas, klep lebar 28 in/25 ex dari standarnya yang 24/21 (edan gilllaaaaa), porting downdraught ala mas Londo yang khas bisa langsung rrrrrooooaaaar tanpa loading nantinya, diikuti back cut valve dengan bentuk khas berseni sesuai dengan pengalaman mas Londo yang langsung bisa mengalirkan high flow n better gas speed sejak low lift klep. 

         Buat kem nya, mas Londo bilang beliau punya bayangan profil terbaru hasil berkali kali mapas kem dohc macam fu dan cbr ini, "buka tutup gak penting mas!, yang penting aku punya bayangan profil upgrade buat 4 tonjolan puting..ups salah...tonjolan kem tersebut..." dahsyaaaaaatttttt

Porting Polish Head CBR150 Thailand

Back Cut Valve

Kubah pro thermal efisiensi by Mas Londo
         
         Untuk mengimbangi sedotan seher dan klep yang sudah bore up, karburator standarnya diganti menggunakan keihin pwk33 sudco air striker. Dan untuk mendapatkan persebaran tenaga yang rata dan optimal di setiap rpmnya, cdi pun di upgrade menggunakan rextor pro drag 2 buatan mototech jogja.
rextor pro drag 2

pwk33 as sudco

           CBR ini progressnya sudah 80% sobat, saat ini mas Londo sedang mensetting mesin papas noken beliau untuk mencari posisi 0/ouverlap, memastikan antara gerinda dengan base circle ketemu posisi yang rata serta buka tutupnya, dan memastikan kepresisian saat membentuk profile kem nanti.....Fiuuuuuhhhh klo sobat mau tau, ini baru nyeting mesinnya aja bisa sehari semalam, belum mapasnya loooohhhh, kopinya bisa 3 gelas sendiri sampe subuh, rokoknya bisa sebungkus habis...

           Buat yang penasaran sama salah satu hasil karya mas Londo, coba lihat youtube berikut :


        
         Sadis khan bleyerannya??? Nah fu yang berikut malah lebih sangar! mesin dynonya sampe mau kontal...untung ada yang megangin!






       

  

0 comments :

Post a Comment